Banyuwangi-Bhayangkaranews.my.id
Salah satu LSM cukup lama dan terbilang senior di kabupaten BWI, KODEBA RI yg berkantor di Kota Jajag mulai menggelar rapat pengurus, Jum'at, 6 Mei 2022, rapat yang digelar di kantornya itu membahas beberapa progres yg akan dilakukan lembaga KODEBA RI pasca lebaran ini, dan ada beberapa persoalan yang dianggap menarik dan perlu pengawasan ketat, diantaranya pelaksanaan PPDP tahun ini.


Dalam keterangan yg didapat dari sekretaris KODEBA RI, Hery Wijatmoko,SH menjelaskan beberapa alasannya, benar mas , kami baru saja menggelar rapat pengurus di kantor untuk membahas agenda-agenda penting dalam pengawasan, memang salah satu ya adalah PPDB tahun ini yang akan digelar bulan Mei sampai Juni, ini masalah yang menyangkut citra baik dunia pendidikan di BWI dan di Indonesia pada umumnya.

Selanjutnya sebagai alasan, kenapa ini dianggap penting sekali, masih lanjut Hery Wijatmoko SH, begini Lo mas di Undang-Undang Dasar 45 bab XIII pasal 31 bahwa pendidikan itu tanggung jawab pemerintah / Negara, namun fakta di lapangan bahwa pendidikan ini justru disalahgunakan sebagai ajang kesempatan untuk melakukan panen raya bagi sekolah, dengan modus pungli dan memasukan peserta didik baru yang harusnya tidak bisa diterima di sekolah tersebut, khususnya sekolah favorit dan ini nilainya sangat fantatis. 


"Tidak bisa kami biarkan dan akan kami laporkan jika terbukti ada penyalahgunaan dan saya secara pribadi sangat paham seperti apa strateginya dalam melakukan hal tersebut, semudah membalik telapak tangan mas, jika ingin membuktikan pelanggaran ini, lihat saja nanti ya awal Juni akan ada beberapa sekolah SMPN favorit dan SMAN favorit di BWI yang sudah jadi catatan saya, contoh saja SMAN Genteng, Giri , Kota BWI dan lain-lain, di tingkat SMPN juga sudah kami maping, mulai dari SMPN 1 Genteng , Giri ,Glagah dll, kita sudah buat tim khusus untuk masalah ini.


Untuk target persoalan yang lain dikerjakan setelah PPDB bulan Juni, masih banyak persoalan di beberapa Dinas di Pemkab Banyuwangi yang perlu kita awasi dan kami akan gandeng Lembaga lain untuk bersama-sama menyikapi persoalan BWI , terutama terkait perencanaan penggunaan anggaran di masing masing Dinas yang terkesan dijadikan modus korupsi, kebocoran keuangan sangat besar di setiap Dinas mas, tunggu saja ya," pungkas sekretaris yang cukup keras ini di eranya.

(Didik Budiharto)