Banyuwangi-bhayangkaranews.my.id-Proses PPDB dijalur zonasi untuk calon peserta didik baru di SMAN di BWI yang sangat ditunggu-tunggu oleh beberapa aktivis di BWI, hari ini menuai tanggapan dari Sekretaris KODEBA RI BWI Hery Wijatmoko SH, yang sangat getol mengawasi proses PPDB ini mulai kecewa dan bereaksi, Jum'at ( 01/07/2022).


"Aneh ini mas, ada apa kok anak-anak yang masih satu wilayah di Desa tempat tinggal SMAN Genteng, yaitu Desa Genteng Kulon kok bisa tidak diterima, apakah mungkin dari pagu 216 anak di jalur zonasi ini benar-benar satu Desa Genteng Kulon semua nya, ini harus kami pertanyakan baik ke sekolah melalui panitianya maupun ke Korwilnya, target dan tujuan jalur zonasi ini salah satunya agar anak-anak di wilayah sekolah berada itu bisa".


Kami terus melakukan investigasi di lapangan, saya akan terus kawal sampai tahapan daftar ulang, kami akan turunkan anggota, untuk lakukan pengawasan Smansa Genteng, pungkasnya.




Lanjutnya, kasihan jika anak-anak di Genteng Kulon kok tidak bisa diterima, lebih lucu lagi jarak sekolah dengan rumah tinggalnya itu secara fakta cuma 3 km, tapi di data online ditulis 5,5 km lebih.


Modusnya panitia, untuk menggeser anak-anak yang asli dari Genteng Kulon, 
KODEBA RI membuka posko pengaduan untuk anak-anak dari Desa Genteng Kulon yang tidak bisa dan tidak masuk di jalur zonasi,"ungkapnya.


Harusnya permasalahan ini serius disikapi karena ada indikasi panitia PPDB ini bermain-main dengan cara yang tidak sehat, mereka beralasan bahwa mesin yang memproses, mereka tidak sadar bahwa mesin itu hanya memproses data yang dimasukan oleh manusianya,"tutupnya.


Besok kami akan berkumpul untuk membahas kejadian ini, jika perlu akan kami laporkan kalau ada indikasi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh siapapun.


Jangan sampai ada lagi anak sekolah yang dibuat ajang bisnis, kita lihat saja nanti, kami akan lakukan aksi pergerakan, kami juga curiga ada indikasi permainan, anak-anak titipan dari para oknum pejabat dan pejabat publik di BWI, kekuasaan dimanfaatkan untuk mencari keuntungan,"tutupnya.
( red )