Sumenep-Bhayangakaranews.my.id-Pekerjaan proyek Tebing Penahan Tanah (TPT) di Dusun Karongkong RT. 012 RW. 001 Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga salahi aturan dan disinyalir dikerjakan secara asal asalan, Sabtu 08/10/2022.
Pasalnya, dalam pembangunan proyek tebing yang baru saja selesai dikerjakan itu diduga menggunakan tanah merah dengan di campur sirtu, (Serbuk Batu Kumbung) dan baru seumur jagung saat ini sudah mengalami kerusakan di berbagai titik.
Selain mengalami kerusakan di berbagai titik, aneh nya lagi pekerjaan proyek tebing penahan tanah Desa Matanair tidak jelas sumber dana nya dari mana.
Pantauan tim awak media Bhayangkaranews.my.id di lapangan tidak menemukan ada nya papan prasasti yang terpampang di area pembangunan tebing tersebut hingga terkesan proyek siluman.
Masyarakat desa setempat yang namanya tak mau di publikasikan menuturkan kepada media ini bahwa pembangunan Tebing Penahan Tanah (TPT) tersebut baru saja selesai di bangun, namun ia tidak tau siapa yang mengerjakan dan anggaranya dari mana.
"Pekerjaan itu baru saja selesai, tapi saya tidak tau siapa yang mengerjakan dan anggaran nya dari mana, coba tanya pak Kades, "Ujar salah satu warga yang rumahnya dekat dengan pembangunan tebing tersebut.
Setelah awak media mencoba menemui manatan Kepala Desa Matanair di rumahnya dengan maksud untuk konfirmasi, namun tidak ketemu karena yang bersangkutan sedang keluar.
Saat di konfirmasi pada Tanggal. 27/09/2022, Pejabat Sementara (PJ) Desa Matanair melalui sambungan WhatsApp nya, Edo memilih bungkam dan enggan untuk menjawab.
Selang beberapa saat kemudian, awak media mencoba menemui Edo di kantor Kecamatan Rubaru, setelah bertemu Edo mengatakan bahwa pekerjaan tersebut bukan merupakan milik Desa melainkan Kelompok Masyarakat (Pokmas).
"Terkait hal itu sudah saya tanyakan kepada perangkat yang menangani di bidang pembangunan, ternyata itu bukan pekerjaan desa, tapi itu Pokmas, "Kata Edo.
Saat di tanya apa nama Pokmas nya dan siapa nama ketuanya, Edo mengatakan bahwa, akan menanyakan lagi kepada perangkat Desa.
"Supaya lebih jelas nanti saya tanyakan lagi ke perangkat desanya, "terang Edo.
Sementara saat dilakukan konfirmasi lanjutan pada Tanggal. 03/10/2022, melalui sambungan WhatsApp nya, pernyataan Edo selaku PJ Desa Matanair berubah drastis, jika sebelumnya Edo mengatakan pekerjaan tersebut adalah Pokmas, kali ini ia mengatakan pekerjaan itu adalah swadaya.
"Maaf pekerjaan itu bukan Pokmas tapi milik masyarakat atau warga, itu swadaya dengan dana pribadi, "Tandasnya.
Begitu ditanya soal siapa orang yang paling bertanggung jawab yang bisa dimintai keterangan terkait pekerjaan tebing tersebut, Edo berdalih akan bertanya lagi kepada perangkat Desa.
"Nanti saya tanyakan lagi, tapi jangan sekarang karena saat ini saya sedang sibuk, "Tutup Edo.
Sungguh naif seorang PJ yang diberikan kepercayaan penuh untuk mengurus dan mengatur jalannya pemerintahan Desa justru memberikan pernyataan plin plan.
Editor Darmisi
Tim S. Hidayat (Bersambung)
0 Komentar