Medan-  Sekretaris Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM-3) Kota Medan, Taufiq Hidayah Tanjung sangat menyayangkan atas lambatnya proses penanganan yang dilakukan Polrestabes Medan terkait tindakan salah tangkap oknum Polrestabes Medan  yang telah mempermalukan nama baik Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DPW Nasdem Sumatera Utara (Sumut) Iskandar ST, yang terjadi pada hari Rabu (15/10/2015)

Taufiq mengatakan seharusnya pihak Polrestabes Medan melakukan konferensi pers secara terbuka dan mengungkapkan fakta fakta sebenarnya yang terjadi secara transparan kepada masyarakat terkait siapa oknum-oknum polisi yang terlibat dan faktor apa yang menyebabkan situasi salah tangkap itu terjadi.

"Kami Menilai Polrestabes Medan lambat dalam menyelesaikan situasi ini sehingga berlarut-larut dan menimbulkan opini liar di masyarakat yang tentunya hal ini sangat merugikan Bapak Iskandar selalu korban, seharusnya pihak Polrestabes Medan sudah terbuka ke publik  siapa oknum yang terlibat dan apa faktor penyebab sehingga terjadi salah tangkap tersebut" ujar Taufiq, Minggu (19/10/2025).

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Doktor Komunikasi Islam UIN Sumut ini mengapresiasi sikap Kesatria Kapolda Sumut dan Kapolrestabes Medan yang sudah meminta maaf terkait insiden ini dan sudah menetapkan 4 orang yang bersalah kedalam tempat khusus, tapi sikap yang baik ini juga harus didukung oleh data dan fakta secara terbuka kenapa situasi ini bisa terjadi. selama ini masyarakat percaya  kepolisian bekerja secara profesional sesuai dengan SOP dan Perkap, namun dengan kejadian ini kepolisian akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat jika penanganan perkara ini tidak dilakukan secara transparan dan terbuka.

Lebih lanjut Taufiq yang juga aktivis Hak Asasi Manusia mengatakan sangat wajar hari ini bergulir banyak opini di masyarakat terkait masalah ini karena yang menjadi korban adalah tokoh masyarakat yang juga sebagai ketua Partai Politik dan pengusaha apalagi proses penangkapan yang cukup dramatis seperti penjahat kelas kakap.

"Tentu pihak kepolisian sebelum melaksanakan tugas penangkapan harus melakukan profiling kepada target apalagi sudah ditetapkan sebagai DPO, nama mungkin saja sama tapi tanggal lahir dan lain lain yang merupakan data otentik tidak mungkin sama apalagi proses penerbangan itu pemeriksaan data dilakukan cukup ketat, faktor faktor inilah yang membuat asumsi publik menjadi liar seperti ada kesengajaan dan motif lainnya" Ujarnya

Taufiq menyebut, polrestabes harus secepatnya melakukan konferensi pers secara terbuka kepada masyarakat dan menjelaskan siapa Iskandar yang menjadi target operasi mereka secara transparan ke publik, hal ini harus segera dilakukan untuk menjaga kondusifitas  dan nama baik pak Iskandar dapat dipulihkan secara utuh.

"Pihak kepolisian harus segera mengumumkan ke publik siapa Iskandar yang mereka maksud, agar masyarakat bisa membantu kepolisian memberikan informasi terkait keberadaan pelaku dan membersihkan nama baik pak Iskandar" Tutupnya