MEDAN | Bhayangkara News ] — Kebakaran yang menghanguskan 10 rumah di Gang Swadaya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Jumat (21/11/2025), menyisakan cerita kepanikan warga yang berusaha menyelamatkan diri di tengah kondisi gang sempit dan kepulan asap pekat. Dari pantauan di lokasi, sejumlah warga tampak berlari sambil membawa barang seadanya, sementara lainnya berupaya mengevakuasi anak-anak dan lansia.
Api yang dengan cepat membesar membuat sebagian warga hanya bisa menyaksikan rumah mereka dilahap si jago merah tanpa mampu berbuat banyak. Seorang warga, Fitri, menceritakan detik-detik saat ia terpaksa meninggalkan rumahnya yang mulai diselimuti asap.
“Pikir saya cuma kebakaran kecil, ternyata api sudah dekat. Saya langsung tarik anak saya keluar. Sudah tidak sempat selamatkan barang lain,” ujarnya dengan mata sembab.
Dari informasi yang dihimpun, sebagian warga awalnya tidak menyadari sumber kebakaran karena suara bising aktivitas pemukiman. Baru ketika api membubung tinggi, teriakan warga memecah keheningan siang itu, membuat kepanikan massal sulit dihindari.
Akses yang sempit menjadi kendala utama proses evakuasi. Beberapa warga yang berada di bagian terdalam gang harus berdesakan melewati jalur kecil yang sama untuk keluar. Polisi bersama aparat kelurahan berupaya mengatur aliran warga agar tidak terjadi penumpukan yang membahayakan.
Sementara itu, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan juga menghadapi tantangan serupa. Kerumunan warga yang berusaha merekam kejadian dengan ponsel memperlambat masuknya armada damkar ke titik api.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan, Wandro Malau, menyebut pihaknya berjuang keras agar api tidak merembet lebih luas. “Kami kerahkan tujuh unit armada. Tantangan terbesar adalah akses dan massa yang semakin banyak. Namun api bisa dilokalisir sehingga tidak menjalar ke rumah lain,” jelasnya.
Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa ini membuat puluhan warga kehilangan tempat tinggal. Aparat kelurahan bersama relawan menyiapkan posko darurat bagi korban yang rumahnya terbakar.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, sementara warga berharap pemerintah segera menata ulang kawasan padat tersebut agar kejadian serupa tidak terulang. [aut/edt]
0 Komentar